Wakajati Sulsel Robert M Tacoy Tutup Pelatihan Penuntutan Terorisme dan Pendanaan Terorisme
KEJATI SULSEL, Makassar— Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, Robert M Tacoy mewakili Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan Republik Indonesia, Leonard Eben Ezer Simanjuntak, menutup Pelatihan Tingkat Intermediate Penuntutan Tindak Pidana Terorisme dan Pendanaan Terorisme di Hotel Swiss Bell Makassar, Jumat (22/8/2025). Pelatihan lima hari ini merupakan hasil kerja sama strategis antara Badan Diklat Kejaksaan RI dan Pemerintah Australia, khususnya Australian Department of Home Affairs.
Dalam sambutan penutupnya, Robert menyatakan bahwa pelatihan ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan bagian dari proses penting untuk mempersiapkan jaksa masa depan yang adaptif terhadap tantangan hukum modern dan kompleksitas kejahatan transnasional.
“Ancaman terorisme dan pendanaannya kini tidak lagi kasat mata. Ia menyusup melalui ruang digital, menyamar lewat transaksi virtual, dan memanfaatkan entitas hukum yang sah secara administratif, tetapi berbahaya secara substantif,” ujarnya.
Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang untuk mengubah mindset penegakan hukum dari reaktif menjadi proaktif dan strategis. Pelatihan ini bertumpu pada tiga pilar utama:
* Penguatan pemahaman hukum substantif dan prosedural dalam penanganan tindak pidana terorisme dan pendanaannya.
* Penguasaan keterampilan teknis jaksa, termasuk dalam menangani alat bukti elektronik, menyusun dakwaan, dan menyiapkan strategi penuntutan.
* Peningkatan sensitivitas jaksa terhadap isu lintas sektoral, seperti hak asasi manusia dan perlindungan saksi.
Selain itu, para peserta juga mengikuti pembelajaran aplikatif, termasuk simulasi penyusunan dakwaan, teknik penggunaan Laporan Hasil Analisis PPATK sebagai alat bukti, dan studi kasus terkait tindak pidana terorisme dengan TPPU, TPPO, serta kejahatan teknologi informasi.
Wakajati Sulsel menekankan bahwa hasil pelatihan ini harus diinternalisasi dalam praktik kerja sehari-hari.
"Saudara diharapkan menjadi duta keilmuan di satuan kerja masing-masing, yang akan membagikan kembali pengetahuan yang telah diperoleh melalui mekanisme train-the-trainer," pungkasnya.
Dalam acara tersebut, Wakajati Sulsel juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemerintah Australia atas dukungan dan kerja sama yang substantif dan jangka panjang. Ia juga berterima kasih kepada para fasilitator, narasumber, dan seluruh peserta atas komitmen, ketekunan, dan keseriusan mereka selama pelatihan.
"Jaksa yang unggul bukan hanya yang menguasai hukum, tetapi juga memahami konteks sosial, teknologi, dan tantangan lintas batas," kata Robert. Ia berharap pelatihan ini menjadi titik awal penguatan institusional Kejaksaan RI sebagai lembaga penegakan hukum yang kredibel, profesional, dan berintegritas.